Membangun Umat Beragenda

Thursday, 10 October 2013

Ciri ketiga harakah ini terus berjalan tiada henti, dengan wasilah-wasilah yang terus berkembang. Tetapi, tidak keluar dari batas-batas kaidah Islam, dan tidak keluar dari tujuan yang telah ditetapkan. Maka, sejak hari pertama, baik ketika berbicara kepada mereka dengan kaedah yang sama, dan menuntut mereka untuk sampai kepada tujuan yang sama. Iaitu, memurnikan ibadah kepada Allah, dan bebas dari penyembahan kepada sesama makhluk. Tidak ada tawar menawar dan tidak ada toleransi dalam kaedah ini. Kemudian dilanjutkan perjalanan untuk mewujudkan tujuan ini dengan langkah yang sudah ditetapkan dengan tahapan-tahapan. Setiap tahapan memiliki wasilah dan sarana yang sesuai dengan perkembangan, sebagaimana sudah kami katakan pada perenggan di atas.

Ciri keempat ialah ia sebagai pedoman syar'i dalam hubungan antara masyarakat muslim dengan masyarakat-masyarakat lain, sebagaimana disebutkan dalam ringkasan yang bagus yang kami kutip dari Zaadul Ma'aad tadi. Pedoman itu didasarkan pada nas bahawa kepasrahan kepada Allah merupakan landasan internasional yang menjadi tempat kembalinya kemanusiaan atau perdamaian secara umum. Sehingga, tidak menghalangi-halangi dakwah Islam dengan aturan politik atau kekuatan material. Juga supaya memberikan kebebasan kepada masing-masing untuk memilih atau tidak memilih Islam sesuai dengan kehendaknya. Akan tetapi, dia tidak boleh memusuhi atau memeranginya. Kalau dia memusuhi atau memeranginya, Islam akan memeranginya sehingga meninggal atau menyatakan penyerahannya!


[Mukaddimah alAnfaal]

0 comments:

Post a Comment